Beberapa hari belakangan saya sulit tidur seperti waktu biasanya. Mata sulit terpejam dan baru tertdur saat benar-benar merasa lelah sekitar pukul 2 atau 3 dini hari. Dengan kebiasaan bangun sekitar pukul 7 pagi membuat badan seharian lemas dan daya fokus sangat rendah. Setelah berlangsung beberapa hari, saya merasa ini harus dicarikan solusi untuk kembali mendapatkan kuantitas dan kualitas tidur yang baik dan cukup.
Saya tahu tidur adalah salah satu kebutuhan dasar penting manusia setelah makan dan minum. Konon, saat tidur sel-sel tubuh memperbaiki diri lebih optimal dan organ-organ bekerja pada tingkat minimum yang artinya bisa memperpanjang usia organ itu sendiri. Selain itu, kekurangan tidur akan sangat berpengaruh pada mood/emosi dan energi untuk beraktivitas.
Saya coba mengevaluasi, kenapa saya susah tidur? Apakah ada pikiran yang mengganjal (psikis), faktor tubuh (fisik), atau stimulan luar( nutrisi/distraksi).
Psikis. Saya merasa tidak ada hal yang saya pikirkan secara mendalam dan terus menerus belakangan. Beberapa kecemasan akan dampak pandemi covid19 terhadap kehidupan keluarga saya rasa masih tahap yang wajar. Siapa sih yang enggak? 🙂 Untuk membantunya saya buat cek list hal-hal yang menjadi perhatian dan prioritas. Sepertinya semua masih bisa diatasi. Jadi tidak ada hal yang perlu dirisaukan, tinggal adaptasi diri. Eh tapi ceklist ini malah sering menggangu pikiran apalagi ada hal-hal yang harusnya diselesaikan namun belum dikerjakan. Hadeehhhh…
Fisik. Tubuh saya termasuk sehat dalam artian tidak ada penyakit yang perlu mendapat perhatian serius. Hasil tes lab kesehatan tahun lalu juga menunjukan hasil yang baik. Keluhan saya hanya stamina yang tidak optimal dan sering merasa lelah dan lemas yang saya rasa tidak normal. Saran dari dr. Oka yang memeriksa saya waktu itu adalah dengan mulai rutin berolah raga, menjaga pola makan dan istirahat yang baik serta mengurangi stress. Buruknya saya belum bisa mengikuti nasehat baik tersebut.
Nutrisi dan distraksi. Saya cukup sensitif dengan kopi (caffeine). Dari pengalaman jika saya minum kopi setelah lewat pukul 3 sore, saya akan kesulitan untuk tidur malam sekitar pukul 10-11 malam. Namun kadang saya tidak bisa menghindari kopi sore. Biasanya sore sekitar pukul 2-3, saya akan merasa sangat lemas dan merasa butuh kopi sebagai doping agar bisa beraktivitas sampai malam. Sugesti? Entahlah. Tapi itu yang saya rasakan.
Sudah 3 bulanan saya tidak bekerja kantoran, jika rasa lelah muncul setelah makan siang, saya bisa tidur siang bersama anak-anak. Jadi intensitas minum kopi sore bisa saya kurangi. Untuk pola makan dan nutrisi saya rasa sudah baik. Setahunan ini saya mengurangi nasi dan menambah porsi sayuran setiap kali makan. Mungkin hal ini yang membuat berat badan saya turun sejak awal tahun 2020. Dari yang semula sekitaran 75kg menjadi sekitaran 65kg.
Distraksi lain tentu saja ponsel. Saya terbiasa sebelum tidur menghabiskan waktu menatap laya ponsel sambil menunggu ngantuk datang. Biasanya saya menonton video di youtube. Random tentu saja. Kadang tutorial, kadang vlog, atau pentas standup komedi sebagai hiburan. Kadang tdak terasa, 2 jam berlalu sambil rebahan dan menatap ponsel. Seringkali saya menyesal setelah melakukannya. Yah, hal yang normal. Dulu pernah diet sosmed (yang sekarang masih berlanjut) eh jatuhnya malah ke Youtube. Hahahaha…
Akhirnya saya sampai pada kesimpulan, distraksi ponsel ini yang menggangu ritme tidur saya. Karena dari satu malam kurang tidur secara kuantitas dan kualitas akan mempengaruhi kondisi psikis dan fisik saya keesokan harinnya. Jika hal ini berulang dan menjadi kebiasaan tentu akan berpengaruh buruk terhadap kualitas hidup keseluruhan. Saya yang mudah lelah dan cepat marah akan semakin parah. Tentu dampaknya bukan hanya ke diri sendiri tapi juga orang-orang di sekitar.
Dari semua analisa tersebut saya coba membuat langkah-langkah perbaikan diantaranya:
- Tidak menggunakan ponsel saat akan tidur. Jam 10 malam ponsel harus diletakan di meja agak jauh dari tempat tidur.
- Tidak mengkonsumsi kopi setelah pukul 2 siang.
- Setelah ritme tidur kembali, bisa tidur 7 jam pada malam hari. Akan mulai berolahraga secara rutin.
- Terapi menulis untuk mengurangi beban pikiran. Tulisan ini salah satu hasilnya 😀
Mari kita mulai hari ini, dan kita lihat hasilnya minggu depan. 🙂
Salam sehat selalu teman-teman.